Hingga kuartal III, pendapatan Intraco Penta (INTA) tergerus akibat pandemi

pendapatan Intraco Penta (INTA) tergerus akibat pandemi


Pandemi covid-19 turut menggerus kinerja PT Intraco Penta Tbk (INTA) hingga kuartal III 2020. Merujuk laporan keuangan INTA, pada kuartal III 2020 pendapatan INTA mencapai Rp 569,57 miliar atau turun signifikan sebesar 65,34%  year on year . Pada kuartal II 2019 INTA mampu membukukan pendapatan mencapai Rp 1,64 triliun.

"Untuk laba kotor juga alami penurunan dari Rp 286,8 miliar pada kuartal III 2019 menjadi hanya Rp 67,5 miliar pada kuartal III 2020," ungkap Direktur INTA Eddy Rodianto dalam gelaran  Public Expose  virtual INTA beberapa waktu lalu.

Selain itu, INTA juga mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 168,15 miliar pada kuartal III 2020 atau meningkat dari kuartal III 2019 yang sebesar Rp 127,35 miliar.

Adapun, penurunan pendapatan terjadi pada sejumlah lini usaha. Eddy mengungkapkan penjualan alat berat INTA mengalami penurunan dimana hingga kuartal II 2020 hanya mencapai Rp 169,2 miliar padahal pada periode yang sama di tahun sebelumnya penjualan mencapai Rp 790 miliar.

Sementara itu, penurunan penjualan juga terjadi pada lini bisnis suku cadang dimana penjualan hingga kuartal III 2020 mencapai Rp 205,5 miliar. Pada kuartal III 2019 lalu penjualan suku cadang mencapai Rp 344,9 miliar. "Sementara pendapatan dari jasa perbaikan alat berat tercatat Rp 11 miliar turun dibanding kuartal yang sama di tahun sebelumnya yaitu Rp 211,1 miliar," kata Eddy.

Jasa penyewaan juga mengalami penurunan dimana hanya mencapai Rp 66,9 miliar di kuartal III 2020 atau turun 36,94%. Pada kuartal III 2019 jasa penyewaan berkontribusi sebesar Rp 106,1 miliar.

Direktur Utama INTA Petrus Halim mengungkapkan tren penjualan alat berat sejatinya mengalami penurunan signifikan yang terjadi pada 2019 lalu akibat fluktuasi harga batubara. "Pada tahun 2020 lebih parah lagi dengan adanya pandemi sehingga industri alat berat makin terpukul," kata Petrus.

Eddy memastikan, di tahun ini akan sulit bagi INTA mencapai target penjualan yang ditetapkan di awal tahun. Dalam catatan Kontan.co.id, INTA sejatinya menargetkan pertumbuhan kinerja 10% hingga 15% pada tahun ini.

Eddy melanjutkan, menyikapi tekanan yang terjadi sepanjang tahun ini, manajemen INTA memutuskan untuk menjaga arus kas dan mengeluarkan belanja modal alias  capital expenditure  (capex) dengan jumlah yang minimum. Kendati demikian, Eddy enggan merinci soal serapan capex hingga saat ini.

Sumber : KONTAN.CO.ID

0 Response to "Hingga kuartal III, pendapatan Intraco Penta (INTA) tergerus akibat pandemi"

Posting Komentar