Perwakilan AMI sekaligus Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Bayu Satria Utomo mengklaim unjuk rasa itu akan diikuti massa dengan jumlah besar.
Bayu juga mengklaim mahasiswa di berbagai daerah sudah siap bergerak.
"Tentu akan lebih besar dari kemarin, mahasiswa di tiap daerah juga sudah siap untuk bergerak dan kita di Jakarta akan menjadi muara dari pergerakan yang berlangsung di setiap daerah," kata Bayu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (5/4) malam.
"Untuk tanggal belum ditentukan tapi di pertengahan April," imbuhnya.
Bayu mengatakan, AMI kekeh mengusung persoalan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden meskipun pihak Istana telah membantah rencana itu.
Bayu mengatakan wacana Jokowi tiga periode akan mencederai demokrasi dan mengingkari konstitusi.
Selain isu penolakan perpanjangan masa jabatan presiden, AMI juga akan tetap menyuarakan masalah kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang melonjak.
"Tentu ini menjadi satu isu yang tetap akan kami gaungkan untuk kita tolak karena isu ini akan mencederai demokrasi," ujar Bayu.
Menurut Bayu, saat ini banyak kelompok mahasiswa di daerah sedang melakukan konsolidasi. Setelah itu, baru akan dilakukan konsolidasi nasional.
Bayu belum bisa memastikan kapan aksi besar-besaran tersebut bakal digelar. Ia hanya memperkirakan unjuk rasa itu digelar pertengahan April mendatang.
Di Jakarta, diperkirakan jumlah massa aksi mencapai ribuan mahasiswa.
"Kita estimasi tentu ribuan mahasiswa akan turun ke jalan," tuturnya.
Sebelumnya, pihak Istana melalui Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo maldini menyilakan AMI menggelar aksi besar-besaran menolak perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo menjadi tiga periode.
Menurutnya, aksi unjuk rasa sebesar apapun tidak dilarang di negara demokrasi.
"Mau aksi sebesar apapun, silakan saja, tidak mungkin dilarang-dilarang, ini negara demokrasi," kata Faldo melalui keterangan tertulis, Selasa (5/4).
Namun, Faldo mengingatkan bahwa Jokowi telah bersikap dan menyatakan akan taat konstitusi. Menurut Faldo, isu perpanjangan masa jabatan Jokowi tak perlu lagi dikembangkan.
"Ini kan asalnya aspirasi dari parpol dan kelompok masyarakat, ya silakan berpendapat," ujarnya.
Sebagai informasi, MI menggelar unjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (1/4). Mereka meminta Jokowi menyatakan sikap paling lambat Minggu (3/4). Jokowi tak kunjung merespons permintaan para mahasiswa. AMI pun berniat menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar.
"Puluhan ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia akan turun ke jalan jika wacana ini terus dikumandangkan!" tulis AMI dalam keterangan resmi, Senin (3/4).
Bayu juga mengklaim mahasiswa di berbagai daerah sudah siap bergerak.
"Tentu akan lebih besar dari kemarin, mahasiswa di tiap daerah juga sudah siap untuk bergerak dan kita di Jakarta akan menjadi muara dari pergerakan yang berlangsung di setiap daerah," kata Bayu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (5/4) malam.
"Untuk tanggal belum ditentukan tapi di pertengahan April," imbuhnya.
Bayu mengatakan, AMI kekeh mengusung persoalan penolakan perpanjangan masa jabatan presiden meskipun pihak Istana telah membantah rencana itu.
Bayu mengatakan wacana Jokowi tiga periode akan mencederai demokrasi dan mengingkari konstitusi.
Selain isu penolakan perpanjangan masa jabatan presiden, AMI juga akan tetap menyuarakan masalah kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang melonjak.
"Tentu ini menjadi satu isu yang tetap akan kami gaungkan untuk kita tolak karena isu ini akan mencederai demokrasi," ujar Bayu.
Menurut Bayu, saat ini banyak kelompok mahasiswa di daerah sedang melakukan konsolidasi. Setelah itu, baru akan dilakukan konsolidasi nasional.
Bayu belum bisa memastikan kapan aksi besar-besaran tersebut bakal digelar. Ia hanya memperkirakan unjuk rasa itu digelar pertengahan April mendatang.
Di Jakarta, diperkirakan jumlah massa aksi mencapai ribuan mahasiswa.
"Kita estimasi tentu ribuan mahasiswa akan turun ke jalan," tuturnya.
Sebelumnya, pihak Istana melalui Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo maldini menyilakan AMI menggelar aksi besar-besaran menolak perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo menjadi tiga periode.
Menurutnya, aksi unjuk rasa sebesar apapun tidak dilarang di negara demokrasi.
"Mau aksi sebesar apapun, silakan saja, tidak mungkin dilarang-dilarang, ini negara demokrasi," kata Faldo melalui keterangan tertulis, Selasa (5/4).
Namun, Faldo mengingatkan bahwa Jokowi telah bersikap dan menyatakan akan taat konstitusi. Menurut Faldo, isu perpanjangan masa jabatan Jokowi tak perlu lagi dikembangkan.
"Ini kan asalnya aspirasi dari parpol dan kelompok masyarakat, ya silakan berpendapat," ujarnya.
Sebagai informasi, MI menggelar unjuk rasa di sekitar Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (1/4). Mereka meminta Jokowi menyatakan sikap paling lambat Minggu (3/4). Jokowi tak kunjung merespons permintaan para mahasiswa. AMI pun berniat menggelar aksi unjuk rasa yang lebih besar.
"Puluhan ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia akan turun ke jalan jika wacana ini terus dikumandangkan!" tulis AMI dalam keterangan resmi, Senin (3/4).
0 Response to "Tak Setuju Jokowi 3 Periode Mahasiswa Ancam Demo Besar-besaram Pertengahan April"
Posting Komentar