Belum Dirilis, Sistem Anti Cheat Call of Duty Sudah Jebol






 Activision bakal merilis sistem anti cheat bernama Ricochet untuk Call of Duty: Vanguard dan Warzone pada 5 November. Namun kini Ricochet sudah bocor ke tangan hacker.Kebocoran ini dilaporkan oleh akun Twitter @AntiCheatPD yang menyebut driver Ricochet tersebut sudah 'digarap' oleh tim P2C untuk dijebol, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Sabtu (16/10/2021).

"Dev P2C sudah mulai melakukan reverse (reverse engineering-red), ini sangat buruk," tulisnya.

Sebagai bukti, akun tersebut memposting dua buah screenshot yang menunjukkan tampilan sebuah forum yang menyebarkan driver tersebut, dan sebuah foto yang menunjukkan detail dari driver tersebut.

Ricochet baru sehari dipamerkan oleh Activision, dan langsung mendapat kritik karena kontroversinya. Yaitu karena bisa menjelajah terlalu jauh ke dalam sistem yang dipakai pengguna, yaitu mencapai level kernel, dan ditakutkan bisa menjadi ancaman keamanan siber tersendiri.

Meski begitu sistem keamanan di level kernel ini malah semakin populer di kalangan developer game, contohnya Valorant, PUBG, dan Ark: Survival Evolved. Menurut Riot Games, Valoran membutuhkan sistem keamanan di level kernel untuk bisa mendeteksi software cheat yang seringkali menggunakan driver di level kernel.

Activision sendiri menjanjikan kalau Ricochet hanya aktif saat pengguna sedang membuka Call of Duty. Sistem ini dibuat oleh Activision untuk memerangi para pemain curang yang bertebaran di game tersebut.

Ricochet bisa memantau para pemain curang di mode kompetitif, juga memantau para pemain curang menggunakan alat yang berjalan di servernya.

Belum jelas efektivitas Ricochet, meski akun @AntiCheatPD meragukannya karena sudah bisa dijebol. Berbeda dengan sistem anti cheat di Valorant yang kabarnya sangat efektif karena berjalan terus-menerus meski gamenya sedang tidak dimainkan.

0 Response to "Belum Dirilis, Sistem Anti Cheat Call of Duty Sudah Jebol "

Posting Komentar