Game untuk Remaja dan Dewasa - Max Payne 3 (Third Person Shooter/Action)


Platform : PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows, Keluarga Sistem Operasi Macintosh¬

Ternyata, Max Payne 3 sudah tidak dikembangkan oleh Remedy –pembuat Max Payne 1 & 2. Rockstar, yang terkenal dengan Grand Theft Auto, Red Dead Redemption, dan LA Noire, adalah developer yang mengembangkan Max Payne 3.  Scene pertama memperlihatkan Max sedang minum minuman keras. Lalu, beranjaklah ia dan berjalanlah ia. Layar kemudian memperlihatkan efek transformasi. Dan bergantilah langkah kaki Max dalam sebuah adegan lain. Ia sedang berjalan menuju seorang berpakaian seragam (polisi atau militer?) yang sedang tergeletak dan beringsut perlahan karena tubuhnya dipenuhi luka bakar. Di sekeliling, terlihat kobaran api dan beberapa pesawat. Lalu, terdengarlah gumam Max, “So, I guess I’d become what they wanted me to be, a killer.” Selanjutnya, kita tahu bahwa Max telah berubah. Wajahnya dipenuhi cambang, dan kepalanya gundul. Oh, gundul lagi. Layar menampilkan efek transformasi lagi, dan muncullah wajah Max sebagaimana yang saya pernah lihat di Max Payne 2, hanya tampak lebih tua. Max Payne 3 mengambil setting sembilan tahun setelah akhir kejadian di Max Payne 2; yaitu matinya Mona Sax. Max sudah tidak menjadi polisi lagi. Ia dipecat dari kepolisian New York karena bekerja sama dengan Mona. Max pindah ke Hoboken, New Jersey, di mana ia kecanduan alkohol dan penghilang rasa nyeri atau painkiller.

0 Response to "Game untuk Remaja dan Dewasa - Max Payne 3 (Third Person Shooter/Action)"

Posting Komentar